Senin, 19 Agustus 2019

Berobat ke Orang Pintar untuk Penyakit Hepatitis B

Berobat ke Orang Pintar untuk Kesembuhan Penyakit Hepatitis B - Berobat ke "orang pintar", demi untuk sembuh dari penyakit hepatitis b juga dijalani. Sekedar ikhtiar. Berusaha dan meminta kesembuhan kepada Alloh SWT.


Demi bapak. Kami kesampingkan semua ego. Saling bahu mencari pengobatan yang bisa menyembuhkan bapak. 

Meski sudah banyak yang gagal. Kami tak menyerah. Selagi bapak setuju. Selagi bapak mau, kami usahakan segalanya.

Dengan berbagai usaha, kami jalani. Terakhir dengan obat herbal. Tak ada perubahan. 

"Coba di bawa ke orang pintar mas. Bapak kan suka kerja jauh. Siapa tahu ada yang enggak beres..."

Salah satu saudara jauh menyarankan untuk membawa bapak ke orang pintar, semacam dukun atau paranormal.

"Suruh cari orang pintar katanya...."
"Lah... bapak pasti enggak mau...."

"Coba aja... cari yang bukan dukun. Yang pakai tradisional saja. Jangan yang pakai jampi-jampi..."
"Ya besok... katanya di dekat rumah sakit kemarin ada. Coba nanti tanya-tanya dulu"

Karena semua pengobatan nihil kami pun mencoba ke alternatif. Kami cari informasi kesana ke sini. 

Jerih payah pun berhasil. Ada satu pilihan orang pintar. Kami pun segera menanyakan kesediaan bapak. 

"Iya...", bapak setuju setelah kami jelaskan bahwa yang akan didatangi bukan dukun seperti kebanyakan. 

Bisa dikatakan semacam tabib dengan jamu tradisional.

Tak menunggu lama. Dua hari berselang kami berangkat sesuai petunjuk orang yang mengenalkan. 

Sampai disana kami disambut. Dan ternyata diluar dugaan. Bapak hanya dido'akan lalu diberi air putih. Setelah itu boleh pulang.

Sebelum pulang kami dibawakan sesuatu. "Sampai di rumah ini dibakar diatas sabut kelapa. Asapnya ditiupkan sampai ke seluruh tubuh..."

Jelas kami kecewa. Tidak sesuai dengan apa yang kami bayangkan. Tapi kami sudah sampai disana. Kami pun tidak mau mengecewakan keluarga yang berusaha. 

Keinginan sembuh yang kuat mengalahkan ego. Tanpa mengalahkan keyakinan yang tertanam di hati.

Tentu hanya kesembuhan yang kami harapkan. Tak lelah, tak mau mengeluh.

Sore, sekitar jam 3. Kami sampai rumah. Ramuan jamu segera disedu. Sekalian menyiapkan bahan yang harus dibakar di atas sabut kelapa.

Sembari menunggu, bapak istirahat. Beliau tampak begitu letih. Tapi ada harapan besar yang terpancar dari sorot matanya.

Dengan ikhlas, pengobatan ini dijalani. Memohon kepada Alloh SWT. Lewat perantara ini penyakit hepatitis b bapak bisa sembuh.

Satu minggu berlalu. Tidak ada perubahan yang tampak. Semangat sembuh mingkin masih kuat. Tapi fisik kian lemah, perlahan.

Betapapun besarnya harapan kami, pengobatan alternatif di orang pintar tidak memberikan hasil memuaskan. Hati kami pun mamang.

---oOo---
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 komentar: